SIAPA pun kamu, dari mana pun asalmu,
lahir dan dari lingkungan keluarga apa pun dirimu, berapa banyak uang saku yang
ada di kanton celanamu, cantik, tampan, seksi atau bukan? Semua itu tidak penting
untuk dibicarakan, ketika kamu bermaksud menjadi seorang penulis. Dalam hal ini
sebagai seorang penulis harus memiliki mental semangat yang kuat, kuat dengan
segala kritikan, kuat dengan melawan kemalasan maupun kuat dalam menjaga untuk
hati tetap suci; tidak sombong.
Menulis adalah salah satu membentuk sejarah yang
hakiki dalam hidup yang sesingkat ini. Sebab dengan begitu, menulis banyak
membawa kita untuk selalu belajar aktif dalam melatih otak. Jadi, sebagai
penulis adalah salah satu bentuk perilaku sejarah yang nantinya akan selalu
diingat dengan karya yang di tulis.Selain itu, seorang
penulis itu adalah orang yang memiliki kebiasan membaca, membaca apa saja, baik
itu buku novel, puisi, buku ilmiah atau buku agama. Sebab kebiasaan itu
nantinya akan membawa otak untuk terus aktif. Membaca tidak cukup jika tidak
dilandasi dengan menulis. Tetapi menulis tanpa membaca akan membuat tulisan itu
akan terasa mentah kelihatannya. Bahasa yang digunakan akan tetap saja dan
berputar itu-itu saja. Sehingga kualitas tulisan itu semakin hari bukan semakin
maju dan berkembang melainkan statis seperti yang dahulu. Disinilah kedua
kebiasaan itu harus selalu berjalan searah antara keinginan membaca dan
menulis. Maka jika keduanya bisa disatukan ini akan menghasil karya yang super
power dari segala sisi.
Jangan pernah berpikir menulis itu adalah
pekerjaan yang sulit dan susah. Tetapi yakinlah bahwa menulis adalah suatu
pekerjaan yang menyenangkan. Kita dengan sesuka hati menulisnya, baik itu
tentang kehidupan sehari-hari, menulis di mading, di diari atau di media massa.
Sebab apapun itu bentuk pekerjaannya jika dianggap mudah dilakukan itu akan
membuat kita merasa enjoy menjalaninya.
Menulislah mulai dari yang kamu sukai, baik itu
dari sejarah yang paling berkesan mungkin, yang sampai tidak bisa dilupakan
atau pun dari hal yang paling kamu benci dan bikin kamu bĂȘte. Setidaknya
luangkanlah waktu untuk menulis, menulis apa saja, mengenai hal yang terjadi
disekeliling kamu maupun saat melihat banyak fenomina sosial yang terjadi. Ini
akan membantu kamu untuk terus belajar pekah dan aktif dalam segala situasi.
Bersyukurlah menjadi penulis. Apalagi menjadi penulis itu keren kok. Banyak hal
yang tidak mereka dapatkan jika tidak menulis. Pengalaman, pengetahuan dan
teman itu salah satunya.
Selain mendapat penghargaan lebih ketika tulisan
itu dimuat media, popularitas dan ilmu didalamnya juga bisa diraih. Bahkan
ketika kamu memilih menjadi penulis, kamu sesungguhnya memilih menjadi sesuatu
yang besar. Mengapa demikian? Tentu saja, karena dunia ini sesungguhnya tidak
dimulai dari apa pun, kecuali dari tulisan.
Percaya diri merupakan suatu hal yang tidak boleh
dilupakan sebagai pegangan dari seorang penulis. Percaya disini bukanlah obor
untuk mengusungkan dada. Melainkan suatu tindakan yang mengarah pada
krektifitas dan keproduktifitasan dalam diri, dan berani berkarya-bersaing
dengan siapa pun secara sportif. Tetapi ingat hati tetap suci.
*Sumber: Cara Asyik Menjadi Penulis Beken karya
Agung Irawan MN
0 komentar:
Posting Komentar