Juni 20, 2013

Surat Kerinduan

Perempuanku,
Sudah saatnya kukirimkan surat kerinduan ini sebelum purnama menyepi di mata kita. Angin begitu lindap memecahkan segala kenangan ini. Sementara waktu kian membidikku dari belakang. Maka aku tak ingin kerinduan ini gagal sebelum musimnya.

Sudah empat purnama kita tdak lagi saling menukar tatap. Hatiku gelisah, pikiranku ngigau dan hasratku semakin membiru. Barangkali setelah malam mulai bernyanyi bersama angin kemesraan itu. Aku ingin mengantarkan kerinduan ini kepadamu, oh perempuanku.

Kadang aku telusuri kesunyian malam, berharap engkau menjelma bulan dibalik-balik bebintang di langit. Tetapi setelah kulempar tatap engkau pun menghilang. Setiap aku mendengar lelagu angin. Pikiranku merantau kedalam episode lalu saat masih bersamamu. Kala matahari terbit, aku segera bangun berharap ada senyum yang kau titip bersama cahaya. Tetapi aku salah lagi, aku hanya menemukan kepasanas lalu sempurnalah kerinduan ini.

Perempuanku,
Apakah kamu telah hijrah ke langit atau menyebur ke dalam laut hingga memberi kabarku saja harus berbalut sabar. Saat ini, aku seperti burung yang patah sayapnya. Bagaimana aku bisa terbang mencarimu? Pindah dari dahan ke dahan yang lain saja aku harus menggunakan alat. Sakit. Oh...Sungguh.

Kenangan itu sudah membatu. Mengakar seperti pepohanan malam. Daundaunnya indah menebar harum wangi. Tapi sayang, dia tak bisa menghasilkan buah. Ya epilog kerinduanku. Barangkali sudah saatnya aku harus menggurkan dau-daun itu. Sebab jika tidak maka akulah yang akan lenyap. Sementara musim kemarau selalu memanggilku dalam ingau. Aku gigil dalam ingatanku. Batulah mulutku. Kalenderku gugur satu-persatu.

Oh...perempuanku
Jika kau temui laut merah, langit kelabu dan pasir-pasir gersang. Maka  sebutlah namaku. Tataplah matahatimu. Biar kerinduanku melahirkan kedamaian. Walau pada akhirnya engku gagal kulamar dengan puisi.

Doaku selalu bersamamu, bersama angin, langit, laut dan segala kenangan yang pernah kita tanggalkan dahulu itu. Oh perempuanku


Malang, 16 Oktober 2012


* Salah satu karya Mawardi Mahasiswa Komunikasi di Unitri Malang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo