Desember 20, 2013

Ketika Mahasiswa Terkontaminasi Dengan Sebutan “Gaul”

 “Mahasiswa” menurut hemat penulis adalah siswa sekolah tingkat tinggi atau golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dan tentunya mempunyai identitas diri. Identitas tersebut terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, dinamis, sosial dan mandiri. Dari identitas itulah kemudian terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial-kemasyarakatan dan individual sebagai bangsa atau warga negara. Selain pengertian diatas, bahwa mahasiswa adalah generasi muda bangsa Indonesia yang tentunya memiliki keilmuan dan wawasan yang luas untuk kemudian membangun dan mengembangkan bangsa dan negaranya, sehingga mahasiswa turut mendukung dalam catatan sejarah kemajuan peradaban sebuah bangsa atau negara.

 “Gaul” dilihat dari definisi atau pengertiannya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hidup berteman atau bersahabat.  Jadi kesimpulan dari pengertian gaul diatas adalah pemuda yang berinteraksi dengan sesama atau pun dengan lingkungan sekitar dan menjalin persahabatan antara keduanya.

Setelah didefinisakan antara “Mahasiswa” dan “Gaul” kemudian Seperti apa sosok mahasiswa yang gaul itu? Mahasiswa gaul adalah mahasiswa yang mampu bertanggung jawab dan disiplin untuk kemudian mengamalkan ilmunya bagi sosial, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga citra atau identitas diri sebagai mahasiswa dapat membawa dampak positif bagi sosial-kemasyarakatan dan tentunya bagi kemajuan peradaban sebuah bangsa dan negara, disamping itu implementasi ilmu pengetahuan terhadap generasi selanjutnya menjadi sebuah keharusan atau kewajiban mengingat tanggung jawab sebagai mahasiswa.

Namun tidak demikian seperti yang telah penulis singgung diawal, banyak kita temui mahasiswa konon mempunyai identitas diri tersebut bagaikan tidak mempunyai identitas diri yang sebenarnya seperti telah penulis sampaikan diatas. Ditandai dengan terjadinya dekadensi moral bangsa saat ini yang sebagian besar menyerang dan melanda pemuda atau mahasiswa, tentunya adalah sebuah permasalahan besar telah dihadapi bangsa dan negara saat ini yang akan berdampak pada perkembangan sosial-kemasyarakatan dan peradaban bangsa beberapa tahun mendatang. 

Menyinggung tema pada edisi kali ini, Seperti apa sosok mahasiswa yang gaul itu? maka, relevansinya dengan sebuah peradaban bangsa masa mendatang sangat ditentukan oleh sosok pemuda atau mahasiswa saat ini, bahwa cerminan intelektual muda hari ini akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Sehingga peran pemuda terlebih mahasiswa menjadi sangat realistik ditengah kondisi sosial-masyarakat dan bangsa.

Masalah itu terjadi karena beberapa faktor atau alasan diantaranya adalah kebanyakan pemuda atau mahasiswa tidak faham terhadap definisi atau pengertian mahasiswa itu sendiri sehingga gaul-pun disalah artikan dalam pengertian yang tidak benar, sehingga berdampak terhadap moral yang kian hari mengalami kemerosotan dan kemunduran. Banyak terjadi disekitar kita kalau gaul itu diartikan sebagai pernak-pernik yang melekat pada tubuh, misalnya gelang, cincin, kalung dan anting (bagi laki-laki) dan lain-lain, sehingga konstruk yang terbangun dapat merugikan terhadap pemuda atau mahasiswa itu sendiri. 

Ditambah dengan hedonisme yang menyerang pemuda dan mahasiswa saat ini yang ditandai dengan kupu-kupu (kuliah pulang) tanpa ada upaya tindak lanjut yang nyata untuk merubah konstruk tersebut, sehingga aplikasi dan tanggung jawab sebagai mahasiswa pelan tapi pasti sudah hilang dan lambat-laun akan lenyap dengan sendirinya. Sehingga kepercayaan masyarakat awam kepada mahasiswa secara khususnya sudah mulai pudar ditengah kondisi faktual saat seperti ini yang terjadi.

Kesimpulannya, bahwa sosok mahasiswa gaul itu benar-benar memiliki integritas dan tanggung jawab yang tinggi untuk kemudian aplikatif dalam mengamalkan ilmunya ditengah sosial-kemasyarakatan, sehingga tidak menciderai dan menghianati terhadap identitas diri sebagai mahasiswa yang sebenarnya. selanjutnya dengan mengawal proses-proses pembentukan kapasitas dan karakter individual, untuk kemudian dijadikan metode dalam melakukan perubahan menuju bangsa yang berintegritas dan bermoral, serta bermartabat yang tentunya itu semua bagi kebaikan negara dan kemajuan bersama.

Penulis: Ahmad Fairozi Mahasiswa Jurusan Teknik industri pertanian (TIP) semester 8

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo