“Mahasiswa” menurut hemat
penulis adalah siswa sekolah tingkat tinggi atau golongan generasi muda yang
menuntut ilmu di perguruan tinggi dan tentunya mempunyai identitas diri.
Identitas tersebut terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, dinamis,
sosial dan mandiri. Dari identitas itulah kemudian terpantul tanggung jawab
keagamaan, intelektual, sosial-kemasyarakatan dan individual sebagai bangsa
atau warga negara. Selain pengertian diatas, bahwa mahasiswa adalah generasi
muda bangsa Indonesia yang tentunya memiliki keilmuan dan wawasan yang luas
untuk kemudian membangun dan mengembangkan bangsa dan negaranya, sehingga mahasiswa
turut mendukung dalam catatan sejarah kemajuan peradaban sebuah bangsa atau
negara.
“Gaul” dilihat
dari definisi atau pengertiannya
di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hidup
berteman atau bersahabat. Jadi
kesimpulan dari pengertian gaul diatas adalah pemuda yang berinteraksi dengan sesama
atau pun
dengan lingkungan sekitar dan menjalin persahabatan antara keduanya.
Setelah
didefinisakan antara “Mahasiswa” dan “Gaul” kemudian Seperti apa sosok mahasiswa
yang gaul itu? Mahasiswa gaul adalah mahasiswa yang mampu bertanggung jawab
dan disiplin untuk kemudian mengamalkan ilmunya bagi sosial, masyarakat, bangsa
dan negara, sehingga citra atau identitas diri sebagai mahasiswa dapat membawa
dampak positif bagi sosial-kemasyarakatan dan tentunya bagi kemajuan peradaban
sebuah bangsa dan negara, disamping itu implementasi ilmu pengetahuan terhadap
generasi selanjutnya menjadi sebuah keharusan atau kewajiban mengingat tanggung
jawab sebagai mahasiswa.
Namun tidak
demikian seperti yang telah penulis singgung diawal, banyak kita temui
mahasiswa konon mempunyai identitas diri tersebut bagaikan tidak mempunyai
identitas diri yang sebenarnya seperti telah penulis sampaikan diatas. Ditandai
dengan terjadinya dekadensi moral bangsa saat ini yang sebagian besar menyerang
dan melanda pemuda atau mahasiswa, tentunya adalah sebuah permasalahan besar
telah dihadapi bangsa dan negara saat ini yang akan berdampak pada perkembangan
sosial-kemasyarakatan dan peradaban bangsa beberapa tahun mendatang.
Menyinggung
tema pada edisi kali ini, Seperti apa
sosok mahasiswa yang gaul itu? maka,
relevansinya dengan sebuah peradaban bangsa masa mendatang sangat ditentukan
oleh sosok pemuda atau mahasiswa saat ini, bahwa cerminan intelektual muda hari
ini akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Sehingga peran pemuda terlebih
mahasiswa menjadi sangat realistik ditengah kondisi sosial-masyarakat dan
bangsa.
Masalah itu
terjadi karena beberapa faktor atau alasan diantaranya adalah kebanyakan pemuda
atau mahasiswa tidak faham terhadap definisi atau pengertian mahasiswa itu
sendiri sehingga gaul-pun disalah artikan dalam pengertian yang tidak benar, sehingga
berdampak terhadap moral yang kian hari mengalami kemerosotan dan kemunduran.
Banyak terjadi disekitar kita kalau gaul itu diartikan sebagai pernak-pernik yang
melekat pada tubuh, misalnya gelang, cincin, kalung dan anting (bagi laki-laki)
dan lain-lain, sehingga konstruk yang terbangun dapat merugikan terhadap pemuda
atau mahasiswa itu sendiri.
Ditambah dengan hedonisme yang menyerang pemuda dan
mahasiswa saat ini yang ditandai dengan kupu-kupu (kuliah pulang) tanpa ada
upaya tindak lanjut yang nyata untuk merubah konstruk tersebut, sehingga
aplikasi dan tanggung jawab sebagai mahasiswa pelan tapi pasti sudah hilang dan
lambat-laun akan lenyap dengan sendirinya. Sehingga kepercayaan masyarakat awam
kepada mahasiswa secara khususnya sudah mulai pudar ditengah kondisi faktual saat
seperti ini yang terjadi.
Kesimpulannya, bahwa sosok mahasiswa
gaul itu benar-benar memiliki integritas dan tanggung jawab yang tinggi untuk
kemudian aplikatif dalam mengamalkan ilmunya ditengah sosial-kemasyarakatan,
sehingga tidak menciderai dan menghianati terhadap identitas diri sebagai
mahasiswa yang sebenarnya. selanjutnya
dengan mengawal proses-proses pembentukan kapasitas dan karakter
individual,
untuk kemudian dijadikan metode dalam melakukan perubahan menuju bangsa yang
berintegritas dan bermoral,
serta bermartabat yang tentunya itu semua bagi kebaikan negara dan kemajuan
bersama.
Penulis: Ahmad Fairozi Mahasiswa Jurusan Teknik
industri pertanian (TIP) semester 8
0 komentar:
Posting Komentar