Kiranya, izinkan kuramal segera
cuaca kali ini
bersama burung-burung bersiul merdu
dan kuharap, kelak bisa kubasuh kembali rasa resah di kalbu
Sebelum semuanya gagal memeluk rindu
dan kelak, jika musim benar-benar menyatu
dalam genggaman rindu
akan segera kusampaikan suara dalam ibuku
tentang airmata langit yang senantiasa bersujud di pipiku
mewariskan kedamaian sekaligus
kesejukan
sebab ia telah lepas terselip oleh
keegoisan
Banuaju barat, 21a Februari 2013
Ketika Waktu berlalu di Matamu
Barangkali inilah silsilah mimpi
itu, Zal
Meski sekedar sepi
Yang selalu hinggap bersama matahari
pagi
Tetapi, inilah waktu itu ketika melepuh
dalam rindu
Ia akan benar-benar menyatu- jadi
satu
Hingga kelak, kuberharap ada rasa
dalam cumbuh di pertemuan itu
Sebuah senyuman yang begitu mesrah
Memutar kenangan
Bersama sekuncup mawar merah di
kedua kutup mataku
Lalu di kertas lusuh itu kau lukis
warna
Mengaminkanku untuk menjadi kenangan
sebagai pelangi dalam setiap mimpi
pagiku
Banuaju barat, 21 Februari 2013
Tadarus Kalbu
kala senja
aku mulai berdzikir memetik kerikir
dari sisa samping halaman rumahku
yang kutemukan sedang tergeletak
dalam catatan kalbu
yang gagal menyatu pada yang satu
sungguh hatiku pun luluh
sebab ada perjumpaan yang belum usai
kusampaikan kepada tuhan
dan aku pun mulai berdialog di setiap
waktu yang tak satu
belajar memetik tasbih
mengucap ya, Robbi
sungguh aku begitu merindukanmu
dalam setiap nafas yang berdetak
dan kalbu yang semakin merindu,
sungguh
aku ingin selalu bersanding rindu
dalam setiap guratan kalbu
yang merindu selalu
Banuaju barat, 21 Februari 2013
Karena
Akh...
Mataku kembali silau
Oleh detak waktu yang kian memburu
Di dinding rumahku
Seakan-akan terus mengejarku
Dan sekali saja aku terlena
Maka hancurlah aku
Lenyap dalam catatan sejarah
Karena
Waktu benar-benar sedang tidak
bergurau
Maupun sedang bersandiwara
Waktu itu dan selanjutnya
Luka kemarin itu bakal menjadi kenangan
Berlinang banjir di mataku
Akh...
Perih
Sakit rasanya
Banuaju, 05 Maret 2013
ANNAMA RIZAL, lahir di
Banuaju Barat tepatnya di dusun Gunung Pekol. Dunia menulisnya di mulai sejak
dia menginjak bangku Mts. Salah-satu lulusan dari Yayasan Taufiqurrahman
Banuaju Timur.
Dan saat ini sebagai siswi MAIA Pi Annuqayah, sementara karya-karyanya pernah dimuat di Buletin Al-Fikr, Media Lembaran Penyisir Sastra Iksabad (Persi) dan termasuk pemenang lomba “Cipta Cerpen” yang diadakan oleh MAIA Pi Annuqayah dari Jurusan Bahasa, dan saat ini masih asyik berdialog rindu bersama suara hatinya di Annuqayah.
Dan saat ini sebagai siswi MAIA Pi Annuqayah, sementara karya-karyanya pernah dimuat di Buletin Al-Fikr, Media Lembaran Penyisir Sastra Iksabad (Persi) dan termasuk pemenang lomba “Cipta Cerpen” yang diadakan oleh MAIA Pi Annuqayah dari Jurusan Bahasa, dan saat ini masih asyik berdialog rindu bersama suara hatinya di Annuqayah.
1 komentar:
Amazing.....
it's amazing...
only it from me...
salam dari Annuqayah... dan PERSI...
Posting Komentar